Kembali Terbit - Popularitas bak dewa yang manusia modern berlomba-lomba
menghamba kepadanya. Eksistensi duniawi seakan hal mutlak yang wajib dimiliki
setiap manusia. Mengejar puji-pujian yang sedetik duatik saja.
Eksistensi yang berlebihan,
lupa akan hakikat dari Tuhan yang berfirman kepada hamba-hamba sejatinya agar
senantiasa tawadhu' kepada-Nya. Esesensi kebertuhanan inilah yang harus
dipegang teguh di ganasnya badai perkembangan zaman. Yang tak bisa bertahan?
Lenyap sudah... Tenggelam dan hilang.
Mentari akan kembali terbit
dari timur, musim hujan akan tiba, selanjutnya dengan kemaraunya. Tanpa
popularitasmu, ia akan tetap terbit dari timur, akan datang hujan dan akan
datang kemarau. Tak ada efek kehadiran eksistensimu untuknya. Karena zaman
tidak membutuhkan kehadiranmu. Hanya manusia yang hidup untuk singkatnya dunia
yang membutuhkanmu, itupun tak lama, sedetik dua detik mungkin.
Mentari akan tetap bersinar,
hujan akan tetap turun, kemarau pun akan tiba, walaupun tanpa kehadiranmu.
Semesta akan tetap ada, kehidupan akan tetap
mengalir, bagai mentari yang masih mau menyinari bumi.
Ada subtansi kehidupan yang harus dipegang teguh
di ganasnya badai perkembangan zaman, yaitu "iman" kepada Allah Swt.,
sesuatu yang harus di yakini dalam hati di ucapkan denagn lisan dan di amalkan
dengan perbuatan. Menta'ati apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang di
larang. Dan paling berharga daripada milyaran ton berlian.
Hal yang harus benar-benar dipegang, untuk
keslamatan di yaumul mizan (hari pertimbangan). Popularitas dunia bak sejarah
indah yang menyampah. Tak ada guna dan fungsi untuk di banggakan. Hanya amal
dan iman yang dapat menyelamatkan.
Hai teman…
Dunia ini tak selamanya ada, kehidupan ini takkan berlangsung lama, semua yang
ada didalam nya akan lenyap semua. Tiada guna mengejar dunia dan seisinya,
semua akan menjadi sampah di yaumul mizan sana. Alam setelah dunia, alam yang
kehidupan kekal didalamnya, yang tak terbatas masanya. Antara Surga dan Neraka.
Mudah
sebenarnya mebedakan mana yang salah dan baik untuk dikejar dan dilakukan untuk
keslamatan kelak. Pasti kita semua juga sudah tahu menahu soal itu, hanya saja
inkonsistenan prinsip hidup yang menjadi soal.
Prinsip
hidupmu untuk apa? Untuk siapa? Bagaimana bentuknya?
Nuuun Wal
Qolami Wamaa Yasthuruun
0 Komentar